Waktu sekolah dulu, di pelajaran apa ya saya belajar tata surya? Geografikah? Saya lupa. Tapi yang saya ingat adalah bahwa saya harus menghapal nama-nama planet dan teori penciptaan alam. Kenapa? Mungkin karena keluar di ujian: "Planet apakah yang merupakan planet dalam dalam tata surya kita?"
Bukan ingin mengingkari peran bapak ibu guru terhormat tercinta yang telah mengajarkan banyak hal, karena ini mungkin bukan salah mereka juga. Namun ijinkan sekarang saya berkata, "Bukan ini hasil yang saya inginkan setelah belajar tentang alam raya."
Saya ingin dulu diajak 'terbang' dan melihat galaksi Bima Sakti, di mana tata surya kita hanyalah titik kecil. Saya ingin ditunjukkan bahwa ada galaksi lain, dengan gugusan bintang dan planet, entah berapa ratus ribu juta milyar jumlahnya.
Dan semua itu Ada yang mengatur, tak pernah keluar dari orbit, dan tidak saling bertabrakan.
Jika tata surya bahkan kita lebih kecil dari debu di jagad raya ini, maka manusia yang bisa sombong hanyah orang gila.
Mungkin satu-satunya tujuan belajar adalah memang untuk membuat seseorang lebih bertakwa. Tak ada yang lain.
"Orang yang bermanfaat ilmunya tidak peduli pada kedudukan. Hati mereka membenci pujian dari manusia, tak pernah merasa suci, dan tak pernah menyombongkan diri dan ilmu yang dimiliki. Jika ilmunya bertambah, bertambah pula rasa tawdhu', ketaatan, rasa takut, dan ketundukannya pada Allah." (dikutip dari sini)
No comments:
Post a Comment