Yah, itu terjadi pada saya hari Senin lalu. Karena saya masuk setelah jam istirahat, saya bertanya apakah siswa lain masih ada di kantin. Ternyata tidak, duapertiga isi kelas memang tak hadir hari itu.
Bagaimanapun, guru piket pasti sudah mengambil langkah tentang masalah ini, jadi saya tak perlu ngomel lagi di kelas. Lagi pula, siapa yang harus diomeli, kan yang alpa tidak ada di sini. Masa' iya malah ngomelin siswa yang masuk?
Tapi kesal sih tetap ada, dan setiap menemukan kasus seperti ini, saya selalu gemas. Meski tanpa persiapan, saya segera putar otak merencanakan pembalasan bagi mereka yang tidak hadir.
Saya menyuruh siswa pindah ke perpustakaan, syukurlah ruang audiovisual sedang kosong. Sementara para siswa pindah gedung, saya berlari pulang, mencari beberapa buku, CD, dan mencetak bahan, syukurlah rumah saya dekat sekali dengan sekolah.
Apa yang kami pelajari hari itu? Manga.
Ya, komik. Kami membahas tentang shoujo manga dan shounen manga. Syukurlah kedua jenis manga itu tersedia di perpus. Kami juga membedakan manga yang masih raw dan manga yang sudah di-flip oleh penerbit Indonesia. Syukurlah kedua jenis itu juga tersedia di perpus.
Kemudian saya membahas sedikit yang saya tau tentang animasi dari Studio Ghibli, dan memutar sedikit cuplikan dari Tales from Earthsea. Terakhir, kami bernyanyi bersama: Teru no Uta *, salah satu suara terindah namun tersedih yang pernah saya dengar.
Saya tak tahu banyak soal manga dan anime, lagi pula itu semua tak ada dalam kurikulum. Tapi siswa yang tak lebih lima belasan orang itu sangat antusias, dan ketika kami bernyanyi bersama, saya segera bisa melihat bahwa mereka some how terhubung dengan (terjemahan) Teru no Uta.
Jadi, itulah balas dendam saya pada siswa yang berani-beraninya tidak masuk hari itu.
Melewatkan kelas saya? Mereka akan menyesal melakukannya!
* Barangkali ada yang mau dengar Teru no Uta (Therru'Song): http://www.youtube.com/watch?v=8M15yHEnEJ0. Teks yang saya punya ditulis ulang dan diterjemahkan oleh sahabat saya, Nesia Andriana.
--TERU NO UTA –
Penyanyi : Teshima Aoi
Penerjemah : Nesia A.
夕闇迫る雲の上
Yuuyami semaru kumo no ue
Samar menjauh di atas langit
Yuuyami semaru kumo no ue
Samar menjauh di atas langit
いつも一羽で飛んでいる
Itsumo ichiwa de tonde iru
Selalu sendirian ia saja terbang
鷹はきっと 悲しかろ
Taka wa kitto kanashi karou
Elang itu sedih, tentu
Elang itu sedih, tentu
音も途絶えた風の中
Oto mo todaeta kaze no naka
Suaranya hanyut bersama angin
Oto mo todaeta kaze no naka
Suaranya hanyut bersama angin
空をつかんだその翼
Sora wo tsukanda sono tsubasa
Sayap yang mencengkeram langit
Sayap yang mencengkeram langit
休めることは できなくて
Yasumeru koto wa deki nakute
Tidak bisa ia beristirahat
***
こころを何に たとえよう
Kokoro wo nani ni tatoeyou
Hati ini, tak seorangpun tahu
鷹のような このこころ
Taka no you na kono kokoro
Hati ini bagai elang itu
こころを何に たとえよう
Kokoro wo nani ni tatoeyou
Hati ini, tak seorangpun tahu
空を舞うような 悲しさを
Sora wo mau youna kanashi sa wo
Kesedihan yang menari
di langit, sungguh
menyakitkan
***
雨のそぼ降る岩陰に
Ame no sobo furui wakage ni
Di bawah bayangan batu karang, saat hujan turun
いつも小さく咲いている
Itsumo chiisaku saite iru
Itsumo chiisaku saite iru
Ia mekar kecil saja
花はきっと せつなかろ
Hana wa kitto setsuna karou
Bunga itu sedih, tentu
色もかすんだ雨の中
Iro mo kasunda ame no naka
Warnanya pun memudar di tengah hujan
薄桃色の花びらを
Usu momo-iro no hanabira wo
Kelopak merah muda sewarna peach
愛でてくれる 手もなくて
Medete kureru te mo nakute
Tak ada tangan yang ingin menyayanginya
***
こころを何に たとえよう
Kokoro wo nani ni tatoe you
Hati ini, tak seorangpun tahu
花のような このこころ
Hana no you na kono kokoro
Hana no you na kono kokoro
Hati ini, bagai bunga
itu
こころを何に たとえよう
Kokoro wo nani ni tatoe you
Hati ini, tak seorangpun tahu
雨に打たれる せつなさを
Ame ni utareru setsuna sa wo
Kesedihan yang terbentur derai hujan
Ame ni utareru setsuna sa wo
Kesedihan yang terbentur derai hujan
***
人影絶えた野の道を
Hitokage taetano no michi wo
Bayangan orang-orang sirna di jalan setapak
私 と共 に 歩んでる
Watashi to tomo ni ayunderu
Bersamaan ketika aku melangkah
あなた も きっと さみしかろ
Anata mo kitto samishi karou
Kamu juga kesepian, bukan?
虫 の 囁くくさはらを
Mushi no sasayaku kusahara wo
Serangga berdenging di semak-semak
共に道行く人だけど
Tomo ni michiyuku hito dakedo
Bersama-sama kita menapaki jalan itu
Bersama-sama kita menapaki jalan itu
絶えて物言う こともなく
Taete mono iu koto mo naku
Tapi tak ada kata yang bisa diucapkan
***
こころを何に たとえよう
Kokoro wo nani ni tatoe you
Hati ini, tak seorangpun tahu
Kokoro wo nani ni tatoe you
Hati ini, tak seorangpun tahu
一人道行く このこころ
Hitori michiyuku kono kokoro
Hati ini sendirian menapaki jalan
Hitori michiyuku kono kokoro
Hati ini sendirian menapaki jalan
こころを何に たとえよう
Kokoro wo nani ni tatoeyou
Hati ini, tak seorangpun tahu
Hati ini, tak seorangpun tahu
ひとりぼっちの さみしさを
Hitoribocchi no samishi sa wo
Kesendirian yang sepi ini sungguh
Hitoribocchi no samishi sa wo
Kesendirian yang sepi ini sungguh
menyakitkan
***
Sip... Jeng Irma.
ReplyDeletetengkyu dah mampir jeng sari ^_^d
ReplyDeletehahaha Irma selalu kereeen... btw kenapa belum ditulis di belajarseru.com ?..
ReplyDeletesip, segera mba.
ReplyDeleteIrmaaaaaa....kereeeennn deeehhh kamyuuuu :) peluuukkk
ReplyDeletemba Irma pantas idenya untuk di tiru, biasanya yang guru lakukan saat banyak siswa yang tidak hadir adalah merencanakan sanksi apa yang akan diberikan paa siswanya dan turunnya semangat mengajar, ancungan jempol untuk mba Irma, sebuah idea yang keren
ReplyDeleteTengkyuuuuu
ReplyDeleteTerimakasih sekali, lagu ini kesukaan saya, saya tidak mengerti artinya, tapi selalu menenangkan tiap kali saya mendengarnya
ReplyDelete