23 August 2014

Bikin PD kelas XII ^_^

Hari ini sekolah kami libur, tapi saya tetap hadir untuk mereview program pengembangan diri. Program pengembangan diri adalah salah satu yang dihapus dari K13, karena diintegrasikan ke dalam mata pelajaran. Meski demikian kami mempertahankannya karena menganggap ada materi yang lebih efektif jika dikerjakan terpisah. Kata 'dikerjakan' saya garis bawahi ^_^.

Kali ini kami mereview materi kelas XII, apa yang penting, apa yang kurang, ditambah beberapa updates. Aduh, terasa beneeer anak-anak ini makin gede. Lihat saja materinya: 4E, talent show, rencana pendidikan tinggi dan karir, informasi perguruan tinggi beserta ujian masuknya, kunjungan ke kampus, seminar kewirausahaan, membuat business plan, mencari lowongan kerja, masalah pengangguran, TKI, dan persiapan pernikahan. Segala hal yang bisa kami pikirkan untuk membantu anak-anak ini menuju kedewasaan, agar mereka bisa memecahkan masalah, bisa menciptakan sesuatu, dan bisa hidup bersama. Karena itulah makna 'belajar' menurut kami.

Karena lingkungan sekolah kami ada di kalangan menengah ke bawah, maka kebanyakan siswa saya memilih bekerja dibanding kuliah. Langsung bekerja sebenarnya bagus sekali, mereka bisa segera mandiri dan tidak lagi menyusahkan orang tua. Sayangnya kebanyakan hanya berpikir sampai di situ, hanya jadi SPG. Tanpa usaha meningkatkan diri lagi.

Setelah 5 tahun, ketika kebutuhan main banyak, usia tidak lagi muda dan gaji tidak naik signifikan sementara jenjang karir sulit dicapai tanpa kompetensi yang memadai, baru terasa sulitnya. Inilah yang ingin persiapkan, agar mereka mampu menyesuaikan diri dengan kondisi sekarang, tapi tetap berencana jauh ke depan, dan punya daya juang yang baik untuk mencapai hidup yang sejahtera.


09 April 2014

SAKURA NO SHIORI (AKB48)





桜の栞 SAKURA NO SHIORI

春のそよ風が
どこからか吹き
通い慣れた道
彩りを着替える

喜びも悲しみも
過ぎ去った季節
新しい道
歩き始める

桜の花は
別れの栞
ひらひらと手を振った
友の顔が浮かぶ

桜の花は
涙の栞
大切なこの瞬間(とき)
いつまでも忘れぬように

空を見上げれば
その大きさに
果てしなく続く
道の長さを知った

晴れの日も雨の日も
明日は来るから
微笑みながら
一歩 踏み出す

桜の花は
未来の栞
いつか見たその夢を
思い出せるように

桜の花は
希望の栞
あきらめてしまうより
このページ 開いてみよう

桜の花は
心の栞
輝いた青春の
木漏れ日が眩しい

桜の花は
あの日の栞
人はみな 満開に
咲いた夢 忘れはしない

haru no soyokaze ga
doko kara ka fuki
kayoinareta michi
irodori wo kigaeru

yorokobi mo kanashimi mo
sugisatta kisetsu
atarashii michi
arukihajimeru

#sakura no hana wa
wakare no shiori
hirahira to te wo futta
tomo no kao ga ukabu

sakura no hana wa
namida no shiori
taisetsu na kono toki wo
itsumademo wasureru youni

sora wo miagereba
sono ookisa ni
hateshinaku tsudzuku
michi no nagasa wo shitta

hare no hi mo ame no hi mo
ashita wa kuru kara
hohoeminagara
ippo fumidasu

#sakura no hana wa
mirai no shiori
itsuka mita sono yume wo
omoidaseru youni

sakura no hana wa
kibou no shiori
akiramete shimau yori
kono peeji hiraite miyou

sakura no hana wa
kokoro no shiori
kagayaita seishun no
komorebi ga mabushii

sakura no hana wa
ano hi no shiori
hito wa mina mankai ni
saita yume wasure wa shinai

(Japanse version by AKB48)


Angin lembut musim semi
Dari mana berhembus
Jalan yang biasa kulewati
Telah mulai berganti warna

Kebahagiaan dan kesedihan
berlalu bersama musim
Aku mulai melangkah
Pada jalan yang baru

Helai bunga sakura
Penanda perpisahan
Di saat tangan melambai
Teringat wajah teman-teman

Helai bunga sakura
Penanda air mata
Supaya waktu berharga ini
Sampai kapanpun tak akan terlupakan

Bila menatap ke langit
Aku menjadi tahu
panjang jalan yang luasnya
berlanjut jauh tiada berbatas

Hari cerah pun, hari hujan pun
Esok pasti akan datang
Lalu sambil tersenyum
Ayunkan satu langkah

Helai bunga sakura
Penanda masa depan
Agar mimpi yang pernah terlihat
Dapat kita ingat kembali

Helai bunga sakura
Penanda harapan
Daripada menyerah percuma
Mari kita membuka lembaran baru

Helai bunga sakura
Penanda dari hati
Cahaya masa muda berkilau
menembus daun, menyilaukan

Helai bunga sakura
Penanda hari itu
Semua orang tak akan lupa
Mimpi yang telah mekar dengan sempurna

(Indonesian version by JKT48)

PELATIHAN GURU

Beberapa waktu yang lalu, ada temen yang cerita kalo dia shock (hehehe, lebay) pas masuk kamar anaknya yang SMP dan menemukan anaknya sedang menghapal, "Puisi adalah bla bla bla.... Prosa adalah bla bla bla...."

Saya jadi teringat masa sekolah, ketika saya melakukan hal yang sama, menghafal definisi. Tapi teman itu berkata sengit, "Aku bayar mahal di sekolah itu, tapi cara mengajar gurunya masih begini!"

Dia pengennya anak2 membaca beberapa prosa dan puisi, hingga dengan sendirinya ngeh apa itu prosa dan puisi dan perbedaan di antara keduanya tanpa harus menghapal definisi textbook.

Saya nyengir prihatin mikirin sekolah tersebut. Nasiiiib punya ortusis yang paradigma pendidikannya lebih maju. Bakal dikomplen melulu dah. Teman saya memang menyekolahkan anaknya di SMP swasta mahal yang uang pangkalnya sekitar 30jutaan. ~> tapi kata Wiwiet ini masih standar aja untuk wilayah Jakarta.

Begitulah. Sering kali visi misi sekolahnya bagus, kegiatannya mencorong, pialanya berjejer, tapi kesehariannya di kelas masih pakai metode yang sama dengan zaman kita sekolah dulu. Jadi kondisi ini harusnya digimanain?

Ya guru harus digeser paradigmanya, dilatih menggunakan beragam metode, dan lebih penting, dibuat sistem untuk memastikan metode itu beneran dipakai di kelas.

Tapi sebagai guru sekolah swasta, saya mengerti perubahan itu tidak bisa cepat. Guru yang baru lulus seringkali tidak terampil, dan guru yang lama menolak mengajar dengan cara yang lebih efektif. Membuat guru berjalan searah dengan visi sekolah memang tidak mudah.

Di sisi lain, ada kendala biaya dan waktu. Di sekolah yang dananya terbatas, menyisihkan dana untuk pelatihan guru itu tidak mudah. Sementara itu, sekolah yang memiliki sumber dana lebih, waktu tidak selalu tersedia. Ada berbagai ujian, urusan administrasi, kegiatan kesiswaan, lomba2, sampai promosi sekolah. pakai hari Minggu? Mana tega. Sabtu kan masih masuk full, masa' hari Minggu juga dipake kerja? Guru kan juga manusia yang punya kehidupan pribadi.

Jadi?

Jadi ya jalani saja usahanya, siasati saja kondisinya. Untuk mencapai idealisme, memang perlu pengorbanan. Tidak kuat bayar pelatih, ya pelatihnya KS/WKS sendiri. Kan mereka memang yang bertanggung jawab meningkatkan kualitas anak buahnya. Mereka yang harus lebih dulu tau, dan lebih dulu menerapkan metode terbaru. Tidak ada waktu? Kalau terpaksa sekali pakai hari efektif, apa boleh buat.

Gurunya tidak mau? Nah iniiiii.... Nah iniiiii....

13 March 2014

LINTASAN PIKIRAN TERKAIT K13

Salah satu hal yang saya khawatirkan tentang pendidikan di Indonesia sebenarnya adalah durasi belajar formal yang terlalu panjang setiap harinya. Karena ada UN, kebanyakan siswa harus menambah jam belajar di lembaga bimbingan belajar.

Sekarang durasi belajar akan bertambah lagi. Kurikulum 2013 menghendaki penambahan 4-6 jampel/minggu untuk SMA dan 8-12 jampel/minggu untuk SMK. Jadi semua sekolah akan jadi fullday, jam 7 pagi sampai minimal 15 sore. Delapan jam, persis orang kantoran. Kalau ditambah lagi dengan bimbel persiapan ujian, jam berapa sampai di rumah?

Dengan durasi selama itu, siswa akan makin terpisah dari dunia nyata dan menyebabkan hal-hal yang harus dia jalani/kuasai di dunia nyata jadi hilang.

Bagi saya sendiri, anak harus menguasai hal-hal 'remeh' seperti mengerjakan pekerjaan rumah tangga (masak-cuci-beberes), kursus minat/hobi, ikut kegiatan lingkungan seperti arisan keluarga besar dan panitia tujuhbelasan, atau sekedar nonton bioskop dengan orangtua. Itu dunia nyata, yang akan membuat anak-anak menjadi pribadi yang mandiri, bahagia, dan memiliki kecakapan sosial yang baik.

Jika durasi sekolah terlalu lama, apa yang akan dilakukan anak di rumah. Ya, nonton tv atau main game. Itu saja. Mana tega orang tua menyuruh mereka cuci sepatu sendiri?


Kurikulum 2013 mengurangi mata pelajaran, katanya.

Apa yang dikurangi? Pengembangan Diri, TIK (komputer), dan Muatan Lokal dihapus, Bahasa Inggris di jurusan IPA/IPS hanya 2 jam (~> maksut looo? =_=').

Pengembangan Diri dan TIK diintegrasi ke semua mata pelajaran. Muatan Lokal diintegrasi ke mapel Seni Budaya, Pendidikan Jasmani, dan Kewirausahaan (~> lah, di sma mah ini mapel baru =_='). Dan pramuka wajib.

Bila waktu belajar di sekolah diperpanjang, dalam pikiran saya seharusnya agama, pengembangan diri, seni, olahraga, keterampilan, yang justru ditambah. Yang terjadi malah anak jurusan IPA sekarang dapat 8 jam pelajaran matematika.

Baiklah, diintegrasi. Saya tidak ingin apatis atau pesimis. Jadi mari katakan saja bahwa mengintegrasikan Pengembangan Diri dan TIK ke mata pelajaran perlu kerja keras dari guru dan sekolah. Mohon doa untuk keselamatan kami ^_~

KERINGETAN

Hari Senin lalu saya bener-bener keringetan. Rempong bawa-bawa soundsystem (di sekolah kami, multimedia tidak tersedia di kelas), laptop, kotak prakarya, dan portofolio siswa segede kardus indomie. Pas nyalain sound system, eh ga bisa. Ambil laptop lain dari kantor, tetep ga bisa.

Turun ke unit SMP, gada sound system yang portable. Melesat ke unit SMK, minjem sound system sekalian sama teknisinya dibawa-bawa ke kelas, tetap gagal juga memutar video ini. Maaf yah....

Padahal untuk pertemuan kali ini dengan kelas XII, saya sudah mempersiapkan sejak minggu lalu. Istimewa, karena ini pertemuan terakhir dengan XII untuk mata pelajaran yang saya ampu. Saya mempersiapkan lagu, menggandakan teksnya, mencetak foto saya bersama siswa untuk semua anak, dan membawa buku kenangan saya ketika hampir lulus kelas XII.

Karena videonya gagal diputar, saya tag kalian anak kelas XII di status ini yah, sekalian dengan teks lagunya. Terima kasih untuk 3 tahun yang menyenangkan ini. Seterusnya, hiduplah dengan baik. Sayonara, daisuki na hito..... 




####
さよなら 大好きな人
SAYONARA DAISUKI NA HITO

さよなら 大好きな人
Sayonara daisuki na hito
さよなら 大好きな人
Sayonara daisuki na hito
まだ 大好きな人
Mada daisuki na hito

Sayonara, orang yang paling aku suka
Sayonara, orang yang paling aku suka
Kamu masih jadi orang yang paling aku suka

くやしいよ とても
Kuyashii yo totemo
悲しいよ とても
Kanashii yo totemo
もう かえってこない
Mou kaettekonai
それでも私の 大好きな人
Sore demo watashi no daisuki na hito

Memang jadinya nyebelin banget
Memang jadinya sedih banget
Karena kamu ga akan kembali lagi
Tapi tetap, kamu orang yang paling aku suka

何もかも忘れられない
Nanimo kamo wasurerarenai
何もかも捨てきれない
Nanimo kamo sutekirenai
こんな自分がみじめで
Konna jibun ga mijimede
弱くてかわいそうで大きらい
Yowakute kawaisou de daikirai

Aku ga bisa lupa semuanya
Aku ga bisa buang semuanya
Aku beneran ga suka jadi orang
yang sedih dan lemah kayak gini

さよなら 大好きな人
Sayonara daisuki na hito
さよなら 大好きな人
Sayonara daisuki na hito
ずっと 大好きな人
Zutto daisuki na hito
ずっとずっと 大好きな人
Zutto zutto daisuki na hito

Sayonara, orang yang paling aku suka
Sayonara, orang yang paling aku suka.
Kamu akan tetap jadi orang yang paling aku suka
Selalu, seterusnya, jadi orang yang paling aku suka

泣かないよ 今は
Nakanai yo ima wa
泣かないで 今は
Nakanaide ima wa
心 はなれていく
Kokoro hanareteiku
それでも私の 大好きな人
Soredemo watashi no daisuki na hito

Aku ga mau nangis sekarang
Kamu juga jangan nangis sekarang
Meski hati kita nantinya akan terpisah jauh
Tapi tetap, kamu orang yang paling aku suka

最後だと言いきかせて
Saigo da to iikikasete
最後まで言いきかせて
Saigo made iikikasete
涙よ 止まれ
Namida yo tomare
さいごに笑顔を
Saigo ni egao wo
覚えておくため

Oboete oku tame
Aku bilang, inilah akhirnya
Terus bilang begitu sampai akhir
Air mata, berhenti dong
Supaya yang terakhir akan kamu ingat
Adalah senyumku

さよなら 大好きな人
Sayonara daisuki na hito
さよなら 大好きな人
Sayonara daisuki na hito
ずっと 大好きな人
Zutto daisuki na hito
ずっとずっと 大好きな人
Zutto zutto daisuki na hito


ずっとずっとずっと 大好きな人
Zutto zutto zutto daisuki na hito

Sayonara, orang yang paling aku suka
Sayonara, orang yang paling aku suka.
Kamu akan tetap jadi orang yang paling aku suka
Selalu, seterusnya, jadi orang yang paling aku suka

Selalu, seterusnya, jadi orang yang paling aku suka

GA ADA YANG BENER


Photo: "Ibu, ini akaasan apa okaasan? Masalahnya gak ada yang bener."

Yah, guru juga manusia, Nak :D

Soal UTS dan UAS di sekolah kami diperiksa Wakakur dan mengalami beberapa revisi sebelum diberi ke siswa, kecuali soal yang saya buat ^_^. Perasaan sudah saya review sebelum diserahkan,tapi ada saja yang terlewat. 

Ket: Pilihan D itu salah di hiragana pertama, dan kelebihan hiragana A di tengah. Jadi benar kata siswa saya, ga ada pilihan yang benar."Ibu, ini akaasan apa okaasan? Masalahnya gak ada yang bener." Dan yang protes di lembar ujian bukan cuma satu, tapi banyak, hehehe....

Yah, guru juga manusia, Nak.

Soal UTS dan UAS di sekolah kami diperiksa Wakakur dan mengalami beberapa revisi sebelum diberi ke siswa, kecuali soal yang saya buat . Perasaan sudah saya review sebelum diserahkan,tapi ada saja yang terlewat.

Ket: Pilihan D itu salah di hiragana pertama, dan kelebihan hiragana A di tengah. Jadi benar kata siswa saya, ga ada pilihan yang benar.

12 February 2014

PENULISAN POPULER

Photo: Yang alumni FSUI (<< kaaan, kliatan bener jadulnya :D) mungkin ingat buku ini (selain buku Komposisi-nya Gorys Keraf ^_^). Ini buku alm. Ismail Marahimin, pengampu mata kuliah Penulisan Populer yang kelasnya dulu memang populer sampai diambil oleh mahasiswa-mahasiswa fakultas lain. Kuliah hanya setengah jam, penugasan tiap pekan. Saya sungguh menghargai semua corat-coret dan komentar di atas tugas kuliah yang saya buat, karena artinya dosen ini benar-benar membaca semua tugas yang dikerjakan mahasiswanya. Dan temans, apa masih ingat pada 3 titik di atas dekat judul tulisan yang membuat kita tersenyum?

Saya berutang banyak sekali pada alm. Ismail Marahimin, meski tak kenal secara pribadi pada beliau. Saya menggunakan buku dan metode beliau di kelas, mengutipnya dalam sebuah tulisan untuk La Tahzan for Teachers, dan menggunakannya ketika memberi pelatihan menulis (sssttt.... tapi jangan bilang2 ya, yang ngundang ga tau kalo saya bukan penulis profesional). Dan baru saja saya menjawab surel dari seorang guru di pulau seberang yang menanyakan tentang metode Pak Ismail.

Merinding membayangkan bahwa Ilmu yang dipunyai seseorang bisa menyebar sedemikian luas, digunakan oleh banyak muridnya di berbagai bidang pekerjaan, dan diajarkan lagi oleh guru-guru lain pada murid-murid mereka sekarang. 

Pahala yang mengalir. Semoga Allah memberkahi alm. Ismail Marahimin.Yang alumni FSUI (<< kaaan, kliatan bener jadulnya :D) mungkin ingat buku ini (selain buku Komposisi-nya Gorys Keraf ^_^). Ini buku alm. Ismail Marahimin, pengampu mata kuliah Penulisan Populer yang kelasnya dulu memang populer sampai diambil oleh mahasiswa-mahasiswa fakultas lain. Kuliah hanya setengah jam, penugasan tiap pekan. 

Saya sungguh menghargai semua corat-coret dan komentar di atas tugas kuliah yang saya buat, karena artinya dosen ini benar-benar membaca semua tugas yang dikerjakan mahasiswanya. Dan temans, apa masih ingat pada 3 titik di atas dekat judul tulisan yang membuat kita tersenyum?

Saya berutang banyak sekali pada alm. Ismail Marahimin, meski tak kenal secara pribadi pada beliau. Saya menggunakan buku dan metode beliau di kelas, mengutipnya dalam sebuah tulisan untuk La Tahzan for Teachers, dan menggunakannya ketika memberi pelatihan menulis (sssttt.... tapi jangan bilang2 ya, yang ngundang ga tau kalo saya bukan penulis profesional). Dan baru saja saya menjawab surel dari seorang guru di pulau seberang yang menanyakan tentang metode Pak Ismail.

Merinding membayangkan bahwa Ilmu yang dipunyai seseorang bisa menyebar sedemikian luas, digunakan oleh banyak muridnya di berbagai bidang pekerjaan, dan diajarkan lagi oleh guru-guru lain pada murid-murid mereka sekarang.

Pahala yang mengalir. Semoga Allah memberkahi alm. Ismail Marahimin.

ALAY? GA MASALAH....

Tepok jidat karena status2 alay di wall/TL? Seriiiiiing, hahaha.... Secara saya ini guru, dan berteman dengan siswa di socmed. Tapi sebenarnya, saya tidak keberatan. Saya tidak keberatan siswa-siswa saya bikin status gaje dan lebay, saya tidak keberatan mereka (masih) jadi anak alay.

Sejujurnya, sulit sekali melihat perkembangan pemikiran/perasaan siswa di kelas. Saya masuk kelas, menerangkan, mereka diam mendengarkan, melakukan tugas yang saya minta, dan bel berbunyi. Tak cukup waktu untuk memahami apa yang digelisahkan siswa. Di sosmed, saya bisa memahami siswa lebih baik, melihat bagaimana mereka memandang berbagai peristiwa dan berhubungan dengan orang lain.

Karena saya melihat hal-hal tersebut di socmed, maka saya bisa melihat perubahan status/tweet mereka dari waktu ke waktu, sejak masih siswa hingga jadi alumni. Dari sana, saya menemukan bahwa pemikiran mereka bergerak, anak-anak ini tumbuh dewasa.

Maka saya tidak keberatan ketika wall saya berisi status anak 15 tahun yang sudah merasa dewasa dan tahu segalanya, karena berdasarkan pengalaman, pandangan mereka akan bergeser jadi lebih bijak dalam 2-3 tahun ke depan.

Saya juga tidak merasa diburu waktu, mencekoki dengan berbagai macam hal di usia belia, karena kedewasaan didapat dari proses dan pengalaman, bukan dari mata pelajaran di sekolah.

Saya juga tidak merasa wajib jadi polisi status/tweet siswa, memata-matai dan mengatur apa yang harus dan jangan mereka ekspresikan. Karena bahkan menyampaikan kebenaran pun, mesti memilih metode yang tepat.

Dan demi melihat pergeseran sikap siswa-siswa, saya tidak keberatan jika kelas kami tidak menuntaskan seluruh SKL. Saya tidak keberatan menghabiskan seluruh jam pelajaran untuk sekedar ngobrol.

BUKAN EMBER KOSONG

Seperti semua guru yang lain, saya berharapa anak-anak didik saya bisa punya pendapat sendiri, berdasarkan pada prinsip yang mereka percaya. Dengan demikian, mereka tidak akan ikut-ikutan jika ditawari hal-hal buruk. Di sisi lain, saya masih suka 'terbakar' jika ada siswa menantang pendapat saya, meski dengan cara yang amat sopan. Jadi masih jauh tingkatannya untuk sampai ke menantang siswa untuk "Jangan terburu-buru percaya saya."

Tentu tidak berapa berat membantah pemikiran anak kemarin sore yang menantang pendapat gurunya. Dengan jam terbang yang tidak terlalu banyak, tentu kelemahan pendapat mereka segera terlihat. Lagipula, jika mentok, bisa kita potong saja: "Saya gurumu, jadi kamu patuh saja. Mengerti?"

Tapi guru adalah penyampai, bukan sumber kebenaran. Anak-anak pun bukan ember kosong, tapi benih yang tumbuh. Yang bisa kita lakukan adalah menyediakan tanah, udara dan pupuk yang baik. Benih itu akan tumbuh dengan cirinya sendiri. Yang bisa guru lakukan adalah menunjukan pilihan-pilihan dan konsekuensinya, berusaha membiasakannya dalam lingkungan yang baik. Siswa akan memilih sendiri pendapat yang ia akan pegang erat.

UN, K13, BENCHMARKING: MAUNYA?

Tentang UN

Untuk UN, saya menandatangani petisi reposisi (bukan penghapusan yah) UN. Jadi sikap saya jelas tentang itu. Untuk standar kelulusan gimana? Kembali saja ke UU Sisdiknas, evaluasi oleh satuan pendidikan alias guru sendiri. Opsi lain juga boleh, selama tidak menjadikan UN sebagai high stake test, alias penentu 'hidup mati' siswa.
 
Kita bayar pajak ke pemerintah, sebagai gantinya, pemerintah mengurus pendidikan rakyat. Ga adil kalau kegagalan pemerintah memeratakan dan meningkatkan kualitas pendidikan (berupa fasilitas, kualitas guru, kurikulum, infrastruktur dsb) harus ditanggung siswa dengan menakut-nakuti dan menekan mereka lewat UN. 


Tentang Kurikulum 2013

Untuk K13, saya belum ambil sikap, karena masih punya harapan ini bisa jadi baik. Yang saya lakukan sekarang adalah berusaha memahami dokumennya secara kritis dan memikirkan kesiapan dan langkah penerapannya di sekolah kami tahun depan. Jadi ga menolak yah. Tapi saya juga mengikuti update orang-orang yg concern terhadap K13 di luar lingkaran kekuasaan, dan melihat bahwa usulan yang diajukan tidak ditanggapi. So, saya masih tuggu dan lihat gimana perkembangan K13 ini.

Benchmarking
 
Oh, tentang sistem pendidikan negara lain. Kata saya sih ga masalah melakukan benchmarking, biar kita melek dan keputusan-keputusan kita bagus. Yang penting itu ga membabi buta. Misalnya Cina dan Korea yg siswa-siswanya dapat peringkat atas di PISA (sementara kita nomor 2 dari bawah), apa kita adopsi aja gaya mereka yang belajar sampe jam 11 malam di sekolah? Ya ga bisa juga (dan Cina juga Korea juga tengah mereformasi sistem pendidikan mereka juga meski dapet peringkat tinggi, karena melihat ketidakseimbangan). Di sisi lain, Finlandia ga pake UN, jam belajar pendek, kenapa dapat peringkat tinggi di PISA juga? Ini kan jadi masukan, gimana yg ideal di Indonesia. 

Maunya?

Kalau saya pribadi ditanya, maunya sih biaya UN yg milyaran dipake buat melatih guru, menyediakan akses (buku, internet, alat, ruang) yang merata di seluruh Indonesia (bukan cuma RSBI doang), dan membuat kurikulum yg lebih terbuka dan kontekstual.

Ini harapan sederhana seorang guru swasta, yang tidak tau cara mengurus negara sebesar ini, tidak paham tarik menarik kekuasaan, dan tidak mengerti tentang korupsi dan lain sebagainya itu.

13 January 2014

KATA MEREKA TENTANG SEKOLAH

Di Facebook, saya bertanya pada siswa yang masih dan pernah saya ajar tentang hal-hal ini:

1. Kalo liburan, kamu kangen sekolah ga? Kenapa?
2. Apa guru2 di SMA Yapera membosankan, suka teriak, dan suka marah kalo ada siswa yang nanya di kelas?
3. Berapa banyak guru yang banyak senyum, ramah, suka bercanda, dan bikin kelas jadi menyenangkan?
4. Apakah kamu merasa kalo sekolah di SMA Yapera itu penyiksaan?


Jawaban mereka (maafkan atas segala kealayan yang terjadi ^_~V):

Kalo kangen pasti bu, apa lagi kalo liat anak" sekolah, jadi pengen sekolah lagi
guru yg membosankan ada tp lebih banyak yg menyenangkan
kalo penyiksaan ga banget 
 

1. haaa iyah ibu irma pengen masuk sekolah lagi walupun sering bikin ulah , enak aja ibu nama nya sekolah banyak temen terus banyak hal indah yang terjadi di kelas bersama teman dan guru, 2. hampir semua nya kalo sama murid alus kalo ngebilangin paling maksimal ya mereka mencoba untuk lebih tegas aja hee, malah saya kangen di cukur ka fahru , 3. hee guru di SMA an-nurmaniah seru kalo ngajar, 4. hemm engga ibu, penyiksaan dalam hal apa ? semua guru nya penuh dengan kasih sayang kok

kangenn bu...gurunya ramah semua ko..bu hawa guru matematika yg killer ajh kdng menyenangkan..apalagi bu erna..hehe...apalagi bu erna,,kl ngajar bikin kuis dan pasti ngasih penghrgaan atau hadiah untu klompk yg menang..ga da pnyiksaan ko bu...kpn bu bikin reuni akbar gtu...

1. kangen banget sama sekolah apalagi makanan dikantin hehe,, iy kngen bgt soalnya bnyk tmn n psti kumpul klo udh lulus ky gini susah buat kumpul2nya, walaupun kumpul jg psti ad aj yg gk ikut kurang kumplit, ayolah reoni. 2. guru di SMA membosankn sih psti ad. itu sih tinggal guru2nya aj yg kreatif bikin suasana ngajarnya seru. gk ad kok yg marah2 klo ditnya. 3. smuanya menyenangkan 4. gk menyiksa kok malahan seru. itu jawaban ku.. mn jawabanmu hehe

Sma yapera, guru guru yapera , trus apapun yg ada di sma yapera tu udah sepaket bu paketan bikin puas alumni alumninya , dan kalo masih bisa balik lagi saya juga mau bu hehe

1. Kangen banget pengen ketemu temen2 lagi,, entah kenapa, di waktu SMA itu saya semangat banget berangkat sekolah, ibu pasti tau gimana perjuangan saya ke sekolah,, haha semuaa karena saya punya temen2 yg baik dan asik ,, klw pulang kita jalan kaki bareng2.. haha jadi kangen..
2. em, buat saya guru kelas seni tu bu (yg setiap sabtu) semuanya asik2,, karena kita lebih sering praktek, jadi lebih seru.. guru2 dikelas juga seru seru si, tapi menurut saya belajar sambil praktek itu seru, kaya pelajaran komputer, Rohis, Bhs. Jepang, B.Indonesia (sering praktek @perpus).. walaupun ada beberapa guru yg GUALAK, membosankan dan menjenuhkan hihihihihi. haha guru yg banyak senyum sih, hampir semua bu,, tp yg senyum dari hati itu yg susah di tebak hahahaa kadang ada yang biasa aja, tapi membuat kelas jadi Happy.. Gak laaah,, buktinya saya selalu dateng ke sekolah, bagaimanapun itu caranya HaHaHaa.. SMA Saya yang sangat menyenangkan SMA An-Nurmaniyah
 
kalo menurut saya ya bu dr pertayaan yg pertama itu dibilang kangen sekolah kangen bgt . malah pengen bgt bu saya sekolah . soalnya sekolah itu tempat kita scharing berbagi curhat kadang tempat bermain . banyak hal yg gak pernah terlupakan yaitu waktu sekolah .
kalo pertayaan ibu yg ke dua . guru membosankan diyapera . alhamdulilah dr saya masuk hingga lulus guru guru ya tdk membosankan mlh justru kangenin.
ketiga : hampir rata rata guru yapera suka senyum dan sebelum beljar itu kadang malh kita suka ketawa ketawa dulu . sangat menyengkan
kalo penyikasaan itu gk bgt bu . malah adanya kasih sayang penuh suka bukan duka. hehh


 1. Kangen banget bu, kadang sampe punya pikiran mau bolos kerja cuma mau maen ke yapera
2. engga ada lah bu, beliau beliau semua nya baik, selalu mau ngebimbing siswa siswi nya, sampe siswa nya bener bener ngerti,
3. banyak banget guru yang bikin situasi kelas kaya bukan di dalem kelas, semua nya itu yang bikin kangen, walaupun kadang ada guru yang bikin bete,
4. yang pasti nya engga dong bu, kalo di yapera ga ada penyiksaan yang ada malah seneng seneng terus, udah kaya anak TK,
walaupun udah SMA.


Kangennnn bu kalo lagi liburan pengen cepet2 masuk sekolah lagi, guru SMA yapera asik2 semua bu, gada yg pernah sampe teriak-teriakan, malah kalo kata aku mah gurunya pada sabar2 bangetttt:* sekolah yapera menurut aku bukan tempat penyiksaan bu malah kalo kata aku mah ditempat itu aku bisa nemuin hal2 baru yg bermanfaat:* 

Bu saya hadir, tapi agak telat !
Hehehehe
Kalo masalah kangen banget, tuh udah pastilah kangen se kangen"nya !
Dari kawan"nya guru"nya sistem sekolahnya pokonya semuanya tuh asli bikin kangen ! Heheheheh .
Kalo masalah guru galak si yah, tergantung anaknya juga sih ya gimana disekolahnya hehehe kalo saya kan agak baik anaknya jadi yaa ada beberapa guru lah yg menurut saya galak !
Hehehehe
Kalo masalah ngbosenin sih yaaa, gak sama sekali ! Malah saya nyesel bu cuma ngerasain 2 tahunan disekolah , haha.
Wahh kalo masalah penyiksaan si, penyiksaan banget bu kenapa saya harus di keluarin dari sekolah padahal masih kepngen sekolah !
Yaaa pokoknya semua yg ada di sma yapera dari yg namanya kantin, satpam, guru"nya serta bangku kelasnya bikin kangen bgt, apalagi sama semua angkatan saya
Hehehe sekian persentasi dari saya, kalo ada yg salah" kata atau perbuatan tolong dimaafkan, wabilahitaufiq walhidayahh wasallamualikum warahmatullahi wabaraktuh


 great buat yapera, asal jangan angkuh ketika menjadi salah satu bagian darinya, sering saya lihat karakter karakter yang sombong tapi bukan saatnya saya mengkritik mereka karena, itu adalah sebagian ciri khas dari mereka, Mungkin!...kalo yang menyenangkan banyak, kalo ngebanyol juga pas.. jadi bisa refresh otak dari suntuknya belajar. tapi yang jadi patokan saya adalah Hukum Alam masih berlaku, tentang apa saja yang kita lakukan pasti dikemudian hari kita akan disadarkan .
sekian dari saya, jadi curhat kan

kangen banget bu klo lagi libur pengennya cepet2 masuk sekolah lagi , klo menurut aku guru SMA asik2 semua ko bu .. gak ada yang pernah marah ko bu klo ada yang nanya malah guru2nya pada sabar2 semua, hampir semua guru pada ramah & suka bercanda ,, sekolah yapera menurut aku sih bukan tempat penyiksaan bu malah di yapera aku nemuin banyak hal2 yang menarik & bermanfaat
  
1.kangenn banget bu,kangeen curhat bareng , kangen makan di kantin bareng bareng , kangen kegiatan"an sekolah ..
2.ga ada yg ngebosenin bu .. guru guru di SMA punya cara trik ngajar ..
3.semuanya nyenengin .. bisa tuker pikiran , bisa kya sahabat pokonya plus plus bgt
4.bukan menyiksa tpi menyisakan byk kenangan .. imell punya temen dari sekolah luar yg waktu itu sempet isi acara di SMA yaperaa dy bilang "keren ya sekolah lu,walaupun murid ga smpe 100 tpi bisa buat acara kya gini" bangga bgt sama SMA An-Nurmaniyahh
Makasih buat bu irma dan guru guru yg lain .. buat bantuan yg kalian berikan sama imell


 jujur sih ada rasa kangen kalo liburan panjang sekolah, kangen maen sama belajar dikelas, kangenn guru gurunya, kangen suasana koridor sekolah. menurut sayay di sma yapera itu guru gurunya ga ada yang membosankan, mungkin kalo beberapa pelajaran ada pasti yang membosankan hehehe. setiap guru pasti punya sisis galaknya, tapi itu galak berarti tegas, buak galak karna ga senang sama siswanya, cuman porsi sisi tegas sama sisi menyenangkanya itu seimbang, jadinya bikin susasana mengajar itu ga terlalu monoton. mungkin pas saya waktu kls 1 masih kerasa galau karna yah faktor muridnya yang sedikit hehehe tapi lama kelamaan mulai tau sisi positive dari keterbatasan itu, kita jadi gampang saling kenal, guru gurunya lebih kenal karakter murid muridnya, dan kebersamaanya kuat. jadi ga ada perasaan sekolah di sma yapera itu penyiksaan

walaupun saya belum jadi alumni tapi, masa liburan 2minggu cukup untuk membuat hati merasa rindu akan sekolah, rindu dengan teman-teman, guru-guru, serta suasana sekolah. menurut saya gurunya ramah, baik, dan suka bikin kelas ramai ya walaupun bercandanya terkadang agak garing tapi , dengan cara itu membuat cara agar kita tidak merasakan bahwa belajar dan diajar bukanlah suatu beban kehidupan  
tidak pernah marah, malah mereka terlihat senang melihat kita aktif bertanya,
menurut saya hampir seluruhnya ramah,dan baik. tak pernah ngerasa tersiksa dan tak pernah melihat adanya penyiksaan yang ada malah kegembiraan ada tugas pun masih dalam batas yang wajar kok bu
 

Menurut sy pribadi sekolahan SMA yapera itu beda banget sama sekolahan yg lain terutama sama sekolahan sy dulu sebelum pindah ke yapera.
yapera good bgt dari peraturannya gurunya cara belajarnya meberikan ilmu"nya itu sangat bagus apalagi ada yg namanya pengembangan diri ataw rohis.
makasih banget guru" rohis sy yg telah bantu sy belajar ngaji yg tadinya gak bisa banget krna kesabaran guru" bantu sy belajar sy alhamdulilah jadi bisa... walaupun sy sudah berkeluarga terkadang sy merindukan jaman" sy Sekolah di yapera banyak sekali masukan ilmunya bnyak sekali teman" canda tawa bersama.


 Klu sekarang kangen banget, klu masih sekolah dulu sekalinya kangen sama sekolah langsung tancap gas, main keasrama atw ruang osis, klu kangen temen tinggal sms ajak main, klu sama guru, ajak rombongan bawa rujak kerumah bpk ibu gurunya , Klau guru marah2 karna banyak nanya gak ada tuh bu, soalnya yg mw nanya juga bingung mw nanya apa, terus klu bingung kebanyakan sih pada pasrah dan lebih milih diem dipojok sambil smssan hehehehe (buat yg merasa ;D )
Guru yg banyak senyum dan bikin suasana seneng dikelas, semua guru yg masuk dan keluar kelas setiap hari senyum bu . Heheh mungkin ada juga yg senyum sambil geleng2 kepala, ada yg sambil gosok2 kuping, heheheh kelas selalu rame, mw jam pelajaran istirahat, sepi pas ulangan doang selesai rame lgy, . Sabaarr banget ibu bapak guru yg ngajar dikelas.
Penyiksaan diyapera, itu pas ulangan, apalagi pas pelajaran produktif, (angkattangan) hehehe,
3thn disma yapera itu,3 kata: seru, berkesan dan tak terlupakan. (^_^)

Ini sampel aja, dan ga pake metode ilmiah sama sekali, tapi bisa disimpulkan bahwa bagi anak-anak ini:
1. Mereka tidak benci sekolah. Sekolah bukan tempat penyiksaan, misalnya karena guru represif, tugas bejibun atau penuh suasana kompetisi.
2. Memang ada guru yang membosankan atau galak, tapi mayoritas guru menyenangkan, ramah, sabar, suka bercanda. 

Sekolah macam apakah SMA Yapera? 

Sekolah kami berada di Ciledug, Tangerang. Sekolah swasta kebanyakan, bukan plus, bukan terpadu, bukan sekolah alam, bukan SSN.
Jumlah siswanya sekitar 140 siswa saja. Bukan sengaja dibatasi, yang mendaftar memang cuma segitu ^_^. Tingkat ekonomi siswa menengah ke bawah.
SPP 190.000 perbulan, yang tidak mencukupi untuk biaya operasional hingga harus disubsidi cukup besar setiap bulan oleh Yayasan.
Sekolah dari jam 7 hingga 12.20, bukan fullday. Satu pekan ada 41 jam pelajaran, masih ada upacara tiap Senin pagi, dan tidak ada program lain di luar jam pelajaran (misalnya solat duha dan tilawah sebelum belajar).
Kurikulum masih KTSP sampai tahun ini. 
Guru mayoritas lulusan S1, 1-2 orang saja lulusan PTN, 1 orang mengikuti kuliah S2 (tapi bukan saya, hehehe), tidak aktif dalam organisasi guru, belum pernah ikut dalam lomba atau konferensi guru di tingkat apapun.
Tidak punya guru BK, apalagi konsultan sekolah.
Tidak punya lab komputer dan IPA sendiri (menumpang), tidak ada lab bahasa.

Dengan profil sekolah di atas, pertanyaannya adalah, apakah proses pendidikan di sekolah kami sudah sesuai SNP dari pemerintah? Belum, masih jauuuuh dari situ. Apa kami meluluskan alumni yang punya kompetensi sesuai SKL? Mungkin tidak. Tapi apa siswa kami bahagia? Saya melihat kemungkinan itu.

Sekolah adalah meeting point bagi anak-anak. Jadi mudah saja bagi anak-anak untuk tetap datang ke sekolah meski tidak suka sekolah, yakni untuk sosialisasi, hang out dengan teman. Namun selain kenangan dengan teman, tampaknya siswa dan alumni juga menuliskan poin tentang kedekatan dengan guru, juga sistem dan program sekolah. Jadi yang mereka maksud dengan menyenangkan bukan semata soal bertemu teman.

Apa yang coba saya katakan di sini? Jadi menurut saya, sekolah yang menyenangkan tidak harus karena label sekolah favorit, fasilitas lengkap dan guru level 'dewa'. Kadang sekolah kampung biasa saja bisa membuat anak merasa senang sekolah.