17 October 2011



Saya ini tidak belajar ilmu kependidikan secara formal, jadi hanya baca-baca saja buku tentang otak kiri dan otak kanan. Katanya, pembelajaran yang paling tepat adalah ketika kedua otak 'jalan' barengan. Kekurangan pendidikan kita katanya karena terlalu berfokus pada otak kiri. Makanya banyak yang pinter tapi ga kreatif.



Ngomong-ngomong soal kreatif ini, kayaknya SEMUA sekolah nyelipin kata 'kreatif' ini di visi-misi-tujuan-motto what so ever. Tapi kan bukan dipajangnya yang penting, tapi penerapannya.

Motif cat tembok, susunan bangku, pengaturan kelas, bikin anak kreatif ga?
Cara gurunya ngajar bikin anak kreatif ga?
Kegiatan dan eskulnya bikin anak kreatif ga?
Tugas-tugasnya bikin anak kreatif ga?

Kalo bilang kepingin menghasilkan anak yang kreatif, ya harus diusahakan. Bukan cuma dipajang di banner dan brosur.

Waduh, kok jadi sewot ginih ^_^:

Jadi seperti kata si Akang, semua orang punya constraint masing-masing. Constraint saya adalah model sekolah konvensional yang rada 'berbahaya' kalo terlalu dibikin berbeda. 'Berbahaya' maksudnya mengganggu stabilitas lingkungan, secara ada 4 unit berbeda di satu lokasi, kelasnya dipakai pagi siang, and so un and so un (hadeh, maklum ngeblog jam 2 malem).

Jadi, dengan constraint yang ada, kita optimalkan aja apa yang ada, ya toh. Misalnya, materi jikoshoukai, atau perkenalan di bawah ini.

Tata bahasa itu ada di otak kiri, sedang gambar dan warna ada di otak kanan. Untuk nyambungin keduanya, beginilah RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran) yang saya siapkan. RPP itu wajib dibikin setiap guru/dosen di seluruh dunia ^_^.




Daaaaan, ini contoh yang saya berikan di papan tulis:



hajimemashite.
watashi wa iruma desu.
douzo yoroshiku.

(tulisan 'iruma' masih pakai hiragana, karena belum belajar katakana ^^;)

Bawahnya ada pas foto diri, hahahaha.... Bawahnya lagi comicstrip bergambar 2 stickman lagi ngobrol, nanyain o kuni wa (asal negara)? o shigoto wa (pekerjaan)?

Dan anak-anak mengerjakan dengan kreatifitas sendiri-sendiri. Modalnya murah kok, hanya kertas kosong dan spidol warna. Ga pake multimedia, ga pake efek suara. Bukan ga mau sih, tapi emang ga ada, hehehehe....



Jadi begitulah, maunya sih belajar dengan mengaktifkan dua bagian otak bersamaan. Mudah-mudahan bisa nyenggol juga dikit-dikit.

No comments:

Post a Comment