Suatu kali, saya meminta siswa di kelas membuat karangan eksposisi dengan judul PALING SUKA. Di sana, mereka akan memaparkan apa yang paling mereka suka, dari makanan, hari, pakaian, diri sendiri, sampai pelajaran.
Saya memang selalu menikmati saat mengoreksi tugas mengarang. Bangga juga melihat hasil tulisan anak-anak ini. Ternyata, mereka kebanyakan mampu menulis satu sampai dua halaman di buku tulis besar. Kuncinya, beri mereka judul atau tema yang menarik, seperti tema 'paling suka' tadi.
Saya tersenyum-senyum, mengetahui apa yang paling siswa-siswa sukai dan alasannya. Ada yang suka nasi uduk di Rawabelong, yang jauh sekali dari sekolah kami. Ada yang suka hari Kamis, karena katanya hal baik sering terjadi padanya di hari itu. Ada yang suka rambut yang menurutnya keren, atau suara yang katanya indah.
Yang saya perhatikan sebenarnya ketika sampai pada paragraf yang menjelaskan tentang pelajaran favorit mereka. Saya menanti-nanti, hingga buku terakhir selesai dikoreksi. Menanti apa? Tentu saja menanti berapa orang yang memilih Bahasa Indonesia, pelajaran yang saya ajar, sebagai pelajaran yang mereka paling suka.
Berapa anak yang ternyata memilih demikian? 3 orang!
Suami saya tertawa ketika saya mengadukan jumlah itu padanya. Apa yang salah, ya? Rasanya saya sudah mencoba membuat suasana se'fun' mungkin. Saya memilih judul yang menarik untuk mengarang, memakai spidol berwarna di papan tulis, menggunakan mind map saat mencatat, membiarkan mereka bermain dengan kertas origami dan spidol warna sesering mungkin, memamerkan karya di mading, dan sebagainya. Mendengar alasan-alasan itu, suami saya tambah terbahak-bahak.
Akhirnya saya juga ikut tertawa. Ah, nggak lah. Bukan untuk jadi guru favorit saya mengajar. Penghargaan kan bukan dari manusia. Kalau ternyata bukan pelajaran saya yang mereka paling suka, apa lalu saya jadi kehilangan antusiasme mengajar? Saya berusaha memberikan yang terbaik, karena Allah saja yang diharapkan ridhaNya. Amin.
Mmm... Ngomong-ngomong, judul apa ya, yang akan saya berikan untuk mengarang pekan depan? Bagaimana kalau... 'Belajar Bahasa Indonesia bersama Bu Irma,' hehehe... Suami saya kayaknya bakal bilang sambil setengah meledek, "Udahlah, Neng. terima aja kalau Bahasa Indonesia bukan favorit mereka..."
No comments:
Post a Comment