Hehehehe, bukan....
Tapi karena sebuah kenangan.
Ketika saya bercermin di pagi sebelum upacara, lembaran-lembaran kenangan tentang guru-guru saya dulu segera memenuhi kepala. Saya menggunakan pakaian yang sama persis dengan yang digunakan Bu Ida Idris, Pak Budi, Pak Bahroin, Pak Samsul. Seperti melihat kembali mereka berdiri di depan kelas, berjalan di koridor, dan menuruni tangga menuju kantor guru.
Maka saya bahagia, bukan karena seragam apa yang saya gunakan, tapi karena perasaan dekat dengan guru-guru saya tercinta.
Memang waktu sungguh bergerak. Saya yang dulunya siswa, sekarang menggunakan pakaian yang sama dengan guru-guru saya.
Di sisi lain, siswa-siswa saya, yang sungguh saya ajar di kelas ketika usia mereka 15 tahun, sekarang telah jadi rekan sejawat saya.
Ini adalah Wahyu, 7 tahun lalu dia adalah murid saya, sekarang telah jadi rekan sekerja. Jadi saya harus memanggilnya Pak Wahyu. Aneh sekali rasanya berfoto pagi kemarin itu, karena saya merasa sepertinya saya tak ke mana-mana, sementara kejadian-kejadian lain di dunia berdesingan melewati saya. Jarak antara guru dan siswa yang dulu terlihat jauh, ternyata hari ini sudah hilang sama sekali.
Meski merasa limbung dengan kenyataan betapa relatifnya waktu ketika berkelindan dengan kenyataan, saya nikmati perjalanan ini dengan penuh syukur.
SELAMAT HARI GURU!
Terharu banget bacanya... Mb Irma, Anda sudah ke mana-mana. Walau mengajar dari ruang kelas, wawasan yang Mb Irma berika kepada anak-anak adalah secuil bekal buat mereka sebagai manusia dewasa :-) Selamat Hari Guru...
ReplyDeleteamiiiin.... saya sungguh berharap demikian. mohon doa ya, mba...
ReplyDeleteso sweet..,i like it...
ReplyDeleteindahnya sebuah siklus nyata
semoga selalu ada mas wahyu mas wahyu yang laen lagi
melewati perjalanan kita....
selamat Hari Guru, Hari KORPRI
terima kasih sudah mampir ^_^
Delete