08 March 2013

BUDAYA SEKOLAH

Di sekolah-sekolah, plang dan spanduk 'Jagalah Kebersihan' atau 'Buanglah Sampah di Tempatnya' bertaburan. Apa kelas jadi bersih? Apa di kolong-kolong meja tak ada lagi sampah bekas makanan? Apa pojok2 dan koridor bebas sampah? Apa lantai kantin rapi?

Banyak pula plang berbahasa Inggris, dari yang bener sampe yang ngaco. Apakah itu membuat siswa lancar berbahasa Inggris? Ataukah membuat siswa memiliki wawasan global? Atau nilai Bahasa inggris bisa terkatrol?

Karena budaya, mulai dari buang sampah, menjawab salam, sampai yang 'besar2' seperti toleransi, wawasan global, kritis, atau apalah, bukan hanya diperintahkan, tapi juga dicontohkan, dilatihkan, dibiasakan, didukung, didampingi, disediakan fasilitasnya. dari semua sisi, oleh semua orang. Sampai semua anggota komunitas di situ merasa bahwa budaya bersih, budaya mengasihi, budaya apapun yang dimiliki, bukanlagi aturan yang diterapkan, tapi kebiasaan. Menang seharusnya begitu. Tidak ada cara lain yang lebih 'gue' dibanding cara itu.

Tentu saja, ortunya dulu sebelum anak. Gurunya dulu sebelum siswa. Hayooo, gimana caranya supaya guru bisa 'berbudaya'?

Omong2, jauh lebih sulit mendidik GURUNYA dibanding mendidik siswanya. lebih sulit mendidik ORTUNYA dibanding mendidik anaknya. Pengalaman pribadi.

No comments:

Post a Comment