Hari ini sekolah kami libur, tapi saya tetap hadir untuk mereview program pengembangan diri. Program pengembangan diri adalah salah satu yang dihapus dari K13, karena diintegrasikan ke dalam mata pelajaran. Meski demikian kami mempertahankannya karena menganggap ada materi yang lebih efektif jika dikerjakan terpisah. Kata 'dikerjakan' saya garis bawahi ^_^.
Kali ini kami mereview materi kelas XII, apa yang penting, apa yang kurang, ditambah beberapa updates. Aduh, terasa beneeer anak-anak ini makin gede. Lihat saja materinya: 4E, talent show, rencana pendidikan tinggi dan karir, informasi perguruan tinggi beserta ujian masuknya, kunjungan ke kampus, seminar kewirausahaan, membuat business plan, mencari lowongan kerja, masalah pengangguran, TKI, dan persiapan pernikahan. Segala hal yang bisa kami pikirkan untuk membantu anak-anak ini menuju kedewasaan, agar mereka bisa memecahkan masalah, bisa menciptakan sesuatu, dan bisa hidup bersama. Karena itulah makna 'belajar' menurut kami.
Karena lingkungan sekolah kami ada di kalangan menengah ke bawah, maka kebanyakan siswa saya memilih bekerja dibanding kuliah. Langsung bekerja sebenarnya bagus sekali, mereka bisa segera mandiri dan tidak lagi menyusahkan orang tua. Sayangnya kebanyakan hanya berpikir sampai di situ, hanya jadi SPG. Tanpa usaha meningkatkan diri lagi.
Setelah 5 tahun, ketika kebutuhan main banyak, usia tidak lagi muda dan gaji tidak naik signifikan sementara jenjang karir sulit dicapai tanpa kompetensi yang memadai, baru terasa sulitnya. Inilah yang ingin persiapkan, agar mereka mampu menyesuaikan diri dengan kondisi sekarang, tapi tetap berencana jauh ke depan, dan punya daya juang yang baik untuk mencapai hidup yang sejahtera.