13 March 2014

LINTASAN PIKIRAN TERKAIT K13

Salah satu hal yang saya khawatirkan tentang pendidikan di Indonesia sebenarnya adalah durasi belajar formal yang terlalu panjang setiap harinya. Karena ada UN, kebanyakan siswa harus menambah jam belajar di lembaga bimbingan belajar.

Sekarang durasi belajar akan bertambah lagi. Kurikulum 2013 menghendaki penambahan 4-6 jampel/minggu untuk SMA dan 8-12 jampel/minggu untuk SMK. Jadi semua sekolah akan jadi fullday, jam 7 pagi sampai minimal 15 sore. Delapan jam, persis orang kantoran. Kalau ditambah lagi dengan bimbel persiapan ujian, jam berapa sampai di rumah?

Dengan durasi selama itu, siswa akan makin terpisah dari dunia nyata dan menyebabkan hal-hal yang harus dia jalani/kuasai di dunia nyata jadi hilang.

Bagi saya sendiri, anak harus menguasai hal-hal 'remeh' seperti mengerjakan pekerjaan rumah tangga (masak-cuci-beberes), kursus minat/hobi, ikut kegiatan lingkungan seperti arisan keluarga besar dan panitia tujuhbelasan, atau sekedar nonton bioskop dengan orangtua. Itu dunia nyata, yang akan membuat anak-anak menjadi pribadi yang mandiri, bahagia, dan memiliki kecakapan sosial yang baik.

Jika durasi sekolah terlalu lama, apa yang akan dilakukan anak di rumah. Ya, nonton tv atau main game. Itu saja. Mana tega orang tua menyuruh mereka cuci sepatu sendiri?


Kurikulum 2013 mengurangi mata pelajaran, katanya.

Apa yang dikurangi? Pengembangan Diri, TIK (komputer), dan Muatan Lokal dihapus, Bahasa Inggris di jurusan IPA/IPS hanya 2 jam (~> maksut looo? =_=').

Pengembangan Diri dan TIK diintegrasi ke semua mata pelajaran. Muatan Lokal diintegrasi ke mapel Seni Budaya, Pendidikan Jasmani, dan Kewirausahaan (~> lah, di sma mah ini mapel baru =_='). Dan pramuka wajib.

Bila waktu belajar di sekolah diperpanjang, dalam pikiran saya seharusnya agama, pengembangan diri, seni, olahraga, keterampilan, yang justru ditambah. Yang terjadi malah anak jurusan IPA sekarang dapat 8 jam pelajaran matematika.

Baiklah, diintegrasi. Saya tidak ingin apatis atau pesimis. Jadi mari katakan saja bahwa mengintegrasikan Pengembangan Diri dan TIK ke mata pelajaran perlu kerja keras dari guru dan sekolah. Mohon doa untuk keselamatan kami ^_~

No comments:

Post a Comment