25 February 2012

HANYA GAGAL BILA BERHENTI

Tahun-tahun di mana saya bekerja di sekolah adalah salah satu masa terbaik dalam hidup saya. Memang lima tahun ini tak selalu mulus jalannya. Saya pernah merasa putus asa, kehilangan kendali, hampir menyerah, dan sudah berkali-kali menyatakan keinginan resign (tapi ga jadi-jadi ^^;).

Selama itu pula saya punya kebiasaan pulang ke rumah dan menjadikan suami tempat sampah yang menampung segala macam keluhan, karena saya tidak tahu bagaimana cara merubah keadaan dan merasa bahwa bersumpah serapah adalah satu-satunya hal yang saya mampu lakukan.


Tapi di atas semuanya, tetap saja, saat itulah hal-hal terbaik terjadi pada saya.

Kenapa demikian? Karena rasanya diri saya belum pernah merasa teroptimalkan seperti sekarang. Nalar, kreatifitas, kepemimpinan, sensitifitas, persepsi, standar moral, keterampilan komunikasi, kemampuan menempatkan diri, semua terasa diaktifkan. Bahkan selera mode saya sepertinya juga ikut-ikutan bekerja ^_^;.

Mengajar membuat saya membaca, berpikir ulang, mencari cara, dan menulis. Rekan tim datang dan pergi silih berganti, tapi saya selalu mendapatkan yang terbaik (versi saya). Saya jadi belajar banyaaaaak sekali. Pada kenyataannya, anak-anak didik dan rekan sejawat memberi saya manfaat jauh lebih banyak dibanding yang saya beri pada mereka.


Jadi saya memutuskan untuk berhenti jadi orang cengeng.

Seperti yang ditulis oleh Rhenald Kasali: "Seratus kali gagal, seratus sepuluh kali saya coba berdiri lagi. Hanya kalau saya berhentilah maka saya akan gagal."

No comments:

Post a Comment